Kisah Seorang Pembunuh Yang Masuk Surga


Dalam suatu Hadist yang sangat Panjang yang di riwayatkan oleh Imam Muslim terdapat sebuah kisah yang terjadi pada kaum Bani Isroil yaitu seorang pembuhun yang telah membunuh 99 orang, pada suatu masa tiba-tiba didalam hatinya terketuk rasa yang tidak enak dan tiba-tiba seorang pria tersebut teringat dan terngiang-ngian azab Alloh SWT yang sangat pedih, dia pun datang ke sebuah perkampungan dan dia bertanya pada orang-orang sekitar “siapakah rahib yang ada di desa ini?” salah seorang penduduk menunjuk sebuah rumah tempat tinggal rahib tersebut, pria tersebut pun mendatangi rumah tersebut.

Pria tersebut menceritakan kepada rahib tersebut bahwa dia ingin bertaubat dalam hati yang terdalam, pria tersebut menceritakan bahwa dia telah membuhuh 99 orang, pria tersebut bertanya kepada rahib tersebut “Apakah masih terbuka pintu taubat bagiku?”, Rahib itu berkata “Tidak ada” pria tersebut marah dan membunuh rahib tersebut, genap lah menjadi 100 orang yang telah pria itu bunuh.

Namun dia tidak pantang menyerah dia pun bertanya Kembali kepada penduduk sekitar “siapakah orang yang pali ‘alim disini?” salah seorang penduduk menunujuk sebuah rumah, dia pun mendatangi orang ‘alim tersebut dan menceritakan kisahnya bahwa dia telah membunuh 100 orang dan pria tersebut bertanya kepada rahib tersebut “Apakah masih terbuka pintu taubat untuku?”, orang ‘alim tersebut berkata “ya, siapa pula yang akan menghali orang yang akan bertaubat, sekarang pergilah dari kota ini pergi lah ke arah selatan di sana ada kota tempat orang-orang yang taat beribadah kepada Alloh SWT, dan janganlah kembali ke negerimu”.
Pria tersebut bergegas menuju kota tersebut, namun di tengah perjalanan dia meninggal dunia dan datang lah dua malaikat yang akan membawa ruh pria tersebut, kemudian tumbul lah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat azab. Siapakah yang berhak membawa roh pria tersebu, malaikat rahmat berkata bahwa dia yang memberhak membawa pria tersebut dengan alasan bahwa pria tersebut datang dan mati dengan keadaan bertaubat dan malaikat azab pun berkata bahwa dialah yang berhak membawa pria tersebut dan beralasan bahwa pria tersebut telah membunuh 100 orang, kemudian Alloh SWT mengutus malaikat yang lain untuk menyelesaikan masalah tersebut dan malaikat itu pun berkata “ukurlah jaran perjalanan pria tersebut apakah jaraknya lebih dekat ke tempat tujuan atau lebih dekat ka kota sebelumnya?”

Dan hasilnya pria tersebut lebih dekat ke tempat tujuan dan malaikat rahmat lah yang membawa pria tersebut, padahal sebenarnya pria tersebut berjalan belum jauh teteapi atas karunia Alloh SWT Ketika para malaikat itu mengukur jaraknya lebih dekat ke tempat tujuan.

Comments

Post a Comment

In Our Opinion and Learning