Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural

 Nama            : Risna Sri Wahyuni

NPM             : 039223348

Pendidikan di Indonesia telah melewati berbagai fase perkembangan, dari masa sebelum kemerdekaan hingga saat ini. Salah satu aspek yang menarik untuk diperhatikan adalah bagaimana pendidikan dapat memperkenalkan dan mengintegrasikan budaya sosial di masyarakat. Sebuah perjalanan panjang yang tidak hanya melibatkan aspek historis, tetapi juga berbagai nilai dan tradisi yang bersarang di dalamnya.

Pengalaman saya dalam mengeksplorasi pendidikan sebelum kemerdekaan menjadi landasan penting untuk memahami akar dan nilai-nilai yang membentuk sistem pendidikan Indonesia. Pengenalan awal terhadap budaya pendidikan sebelumnya menjadi dasar bagi penulis untuk memahami perubahan dan tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan Indonesia setelah merdeka. Salah satu sorotan utama dari pengalaman saya adalah kesempatan untuk menggali berbagai budaya pendidikan di berbagai pelosok Indonesia. Beragamnya tradisi dan cara pendidikan yang ada di setiap daerah menjadi daya tarik tersendiri, memperkaya wawasan saya tentang keberagaman pendidikan di negeri ini. Dari kebiasaan mengajar hingga nilai-nilai yang ditanamkan, setiap budaya pendidikan memiliki cerita uniknya sendiri. Seiring berjalannya waktu, saya juga menyadari pentingnya menilai teman sejawat sebagai salah satu aspek kritis dalam proses pembelajaran. Pengalaman ini tidak hanya membentuk karakter saya, tetapi juga membuka mata akan pentingnya kerjasama dan penghargaan terhadap perbedaan dalam lingkungan belajar. Pentingnya pembelajaran yang berorientasi pada budaya termanifestasi dalam pemahaman penulis tentang bagaimana menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan budaya peserta didik. Dengan kesadaran ini, saya semakin tertarik untuk mendalami bagaimana menerapkan pembelajaran yang dapat mengakomodasi budaya yang beragam. Menurut saya, langkah ini tidak hanya relevan tetapi juga esensial dalam membangun pendidikan yang inklusif dan memajukan keberagaman di ruang kelas. Melihat perkembangan pendidikan di Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan, terlihat jelas bagaimana perubahan sosial, politik, dan ekonomi memengaruhi sistem pendidikan. Ini menjadi pemahaman kritis yang diperlukan untuk menghadapi dinamika pendidikan masa kini dan masa depan. Pengetahuan tentang budaya pada setiap peserta didik menjadi kunci dalam memberikan pembelajaran yang efektif dan relevan. Skala kesiapan penulis yang mencapai angka 8 menunjukkan keseriusan dalam memahami keberagaman budaya di kelas. Meskipun begitu, penulis menyadari bahwa pembelajaran ini adalah perjalanan terus-menerus, dan masih diperlukan upaya untuk terus belajar, terutama dalam menghadapi budaya yang berbeda-beda. Bagi saya persiapan lebih lanjut melibatkan pengalaman praktis dengan bimbingan para ahli. Kolaborasi dengan mereka akan memberikan wawasan lebih mendalam dan memperkaya perspektif penulis dalam mengimplementasikan pembelajaran berorientasi budaya. Sebagai penutup, pendidikan berorientasi budaya tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, tetapi juga mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia yang penuh dengan keberagaman. Melalui pemahaman dan pengalaman personal, penulis optimis bahwa pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang untuk memberikan dampak positif pada masyarakat yang beragam.

Comments

In Our Opinion and Learning