SEL.06.2-T5-3-b Tugas Ruang Kolaborasi Kelompok 7 Rancangan Pembelajaran dalam UbD Lembar kerja “o” (to be organized)

 



Kelompok 7 

Nama Anggota Kelompok 

  1. Ririn Sofi Rahayu 039223347

  2. Risna Sri Wahyuni 039223348

  3. Robbi Madya Malik 039223349

  4. Siti Wildanasari 039223351


SEL.06.2-T5-3-b 

Tugas Ruang Kolaborasi Rancangan Pembelajaran dalam UbD  

Lembar kerja “o” (to be organized)


  1. Pengalaman belajar apa yang paling baik sehingga dapat mengembangkan dan memperdalam pemahaman peserta didik?

Berdasarkan pengalaman peserta didik merasakan langsung atau melibatkan diri dalam aktivitas belajar. Pembelajaran tidak hanya dilakukan di kelas tetapi di luar kelas.

Hal yang perlu dipertimbangkan dalam merancang dan mengembangkan pengalaman belajar peserta didik:

  1. Sesuaikan tujuan atau kompetensi dasar

  2. Sesuaikan materi pelajaran dan karakteristiknya

  3. Sesuaikan karakteristik peserta didik.

  4. Persiapan sumber belajar.

Cara mengembangkan pengalaman belajar peserta didik:

  1. Memberikan alternatif tujuan pembelajaran

  2. Menyusun tugas-tugas belajar

  3. Memberikan pelayanan

  4. Memberikan motivasi kepada

  5. Memberikan informasi pembelajaran.

  6. Membantu dalam menarik kesimpulan.


Contoh implementasi Materi pembelajaran : pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (monokotil dan dikotil). 

  • Guru melakukan pembelajaran dengan pengamatan langsung di lingkungan sekolah. Peserta didik diminta untuk mencari tumbuhan dan mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jenisnya (monokotil atau dikotil).

  • Dari percobaan tersebut peserta didik mengalami proses belajar sehingga akan mendapatkan pengalaman yang dapat membuat mereka mendapatkan pemahaman yang akan diingat.

2. Bagaimana meminimalkan kemungkinan kesalahpahaman?

  • Adanya keterbukaan atau kejelasan informasi yang diberikan oleh guru kepada peserta didik sehingga tidak adanya kesalahpahaman informasi. contohnya guru memberitahukan siswa nilai ulangan yang telah dilakukan oleh siswa itu merupakan sebuah keterbukaan untuk siswa sehingga siswa tahu nilai ulangan tersebut.

  • Guru juga harus dapat bersikap bijak artinya guru tidak boleh pilih kasih kepada siswa.

  • Berbicara yang baik di lingkungan sekolah supaya komunikasi dengan peserta didik berjalan kondusif, nyaman dan efektif. 

  • Menyederhanakan hal yang rumit. Guru harus mampu menyampaikan materi dengan kata-kata yang jelas dan tepat sehingga peserta didik dapat mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

  • Memberikan umpan balik yang baik. Etika komunikasi adalah mendengarkan apa yang dikatakan oleh lawan bicara. Setelah itu guru menanggapi atau bereaksi terhadap apa yang disampaikan peserta didik. 

  • Menerima masukan. Tidak kritik dan komentar dalam komunikasi. Seorang guru harus menerima kritik dan masukan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

3. Bagaimana mengatur dan mengurutkan pengajaran dan pembelajaran untuk memaksimalkan keterlibatan dan efektivitas?

Pengajaran dan pembelajaran adalah dua proses yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan oleh guru dan siswa, serta melibatkan partisipasi dan penghayatan siswa secara intensif. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan mudah, menyenangkan, dan mencapai hasil belajar yang optimal.

Untuk mengatur pengajaran dan pembelajaran yang efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru, antara lain:

  1. Memahami materi yang ingin dijelaskan. Guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, serta mengetahui konsep-konsep kunci, prinsip-prinsip, dan hubungan antara materi. Guru juga harus menyiapkan bahan ajar, media, dan sumber belajar yang relevan dan menarik.

  2. Memahami konteks pembelajaran. Guru harus menyesuaikan pengajaran dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan siswa. Guru harus memilih topik, tujuan, dan metode yang sesuai dengan kurikulum, lingkungan, dan karakteristik siswa. Guru juga harus memberikan contoh, analogi, dan studi kasus yang berdasarkan pengalaman siswa agar mereka merasa terhubung dengan materi.

  3. Memahami siswa dan gaya belajar mereka. Guru harus mengenal latar belakang, minat, motivasi, kemampuan, dan gaya belajar siswa. Guru harus menggunakan strategi yang dapat menarik perhatian, mengaktifkan pengetahuan sebelumnya, dan mengakomodasi keragaman siswa. Guru juga harus memberikan umpan balik, penguatan, dan bimbingan yang tepat kepada siswa.

  4. Memilih metode pembelajaran yang tepat. Guru harus menggunakan metode yang dapat meningkatkan keterlibatan, interaksi, dan kolaborasi siswa. Guru harus memanfaatkan teknologi, media, dan sumber belajar yang bervariasi dan inovatif. Guru juga harus menerapkan pendekatan yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif siswa.

  5. Memberikan motivasi di tengah pembelajaran. Guru harus menciptakan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan, dan menantang. Guru harus memberikan pertanyaan pemantik, masalah, atau proyek yang dapat merangsang rasa ingin tahu dan minat belajar siswa. Guru juga harus memberikan pujian, penghargaan, dan insentif yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan prestasi siswa.

  6. Memahami keterbatasan konten. Guru harus menyadari bahwa materi yang diajarkan tidak selalu lengkap, mutakhir, atau benar. Guru harus mengajak siswa untuk mengeksplorasi, meneliti, dan menemukan informasi yang lebih luas dan mendalam dari berbagai sumber. Guru juga harus mengajarkan siswa untuk mengevaluasi, mengkritisi, dan mensintesis informasi yang diperoleh.

  7. Memahami asesmen. Guru harus menggunakan asesmen yang dapat mengukur hasil belajar siswa secara valid, reliabel, dan adil. Guru harus menggunakan berbagai bentuk dan teknik asesmen, baik yang bersifat formatif maupun sumatif. Guru juga harus memberikan umpan balik yang konstruktif, informatif, dan berorientasi pada perbaikan.

Untuk mengurutkan pengajaran dan pembelajaran yang efektif, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut ini:

  1. Tentukan tujuan belajar yang ingin dicapai. Tujuan belajar adalah hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran, baik berupa pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Tujuan belajar harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Anda dapat menggunakan rumus SMART untuk menyusun tujuan belajar yang baik.

  2. Kenali karakteristik siswa yang akan diajar. Karakteristik siswa meliputi latar belakang, minat, motivasi, kemampuan, gaya belajar, dan kebutuhan siswa. Anda dapat menggunakan berbagai cara untuk mengenal siswa, seperti observasi, wawancara, angket, tes, atau diskusi. Dengan mengenal siswa, Anda dapat menyesuaikan pengajaran dengan keunikan dan keberagaman mereka.

  3. Pilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi, mengelola kelas, dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Ada berbagai macam metode pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi, simulasi, eksperimen, proyek, masalah, kooperatif, inkuiri, dan lain-lain. Anda dapat memilih metode yang dapat meningkatkan keterlibatan, interaksi, dan kolaborasi siswa, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif mereka.

  4. Siapkan bahan ajar, media, dan sumber belajar yang mendukung metode pembelajaran. Bahan ajar adalah materi yang disajikan guru kepada siswa, baik berupa teks, gambar, tabel, grafik, diagram, atau lainnya. Media adalah alat yang digunakan guru untuk menyampaikan bahan ajar, baik berupa papan tulis, buku, slide, video, audio, atau lainnya. Sumber belajar adalah tempat atau sarana yang dapat digunakan siswa untuk mendapatkan informasi, baik berupa buku, jurnal, internet, laboratorium, perpustakaan, atau lainnya. Anda dapat memilih bahan ajar, media, dan sumber belajar yang relevan, menarik, dan bervariasi.

  5. Susun rencana pembelajaran yang sistematis dan fleksibel. Rencana pembelajaran adalah dokumen yang berisi rincian kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dan siswa, baik sebelum, selama, maupun sesudah pembelajaran. Rencana pembelajaran harus mencakup komponen-komponen seperti tujuan belajar, materi, metode, media, sumber belajar, alokasi waktu, langkah-langkah pembelajaran, dan evaluasi. Rencana pembelajaran harus disusun secara sistematis, logis, dan koheren, namun juga fleksibel dan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.

  6. Lakukan pembelajaran dengan efektif dan menyenangkan. Pembelajaran adalah proses interaksi antara guru, siswa, dan sumber belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran harus dilakukan dengan efektif, yaitu dapat mencapai tujuan belajar dengan optimal. Pembelajaran juga harus dilakukan dengan menyenangkan, yaitu dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, motivasional, dan menantang. Anda dapat menggunakan berbagai strategi untuk membuat pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan, seperti memberikan pertanyaan pemantik, masalah, atau proyek yang merangsang rasa ingin tahu dan minat belajar siswa, memberikan contoh, analogi, dan studi kasus yang berdasarkan pengalaman siswa, memberikan umpan balik, penguatan.

Berikut kami lampirkan link video penjelasannya:

https://drive.google.com/file/d/1Bj-vBX5sC5Wulj8uH7yWM24Solarmam8/view?usp=sharing 


Comments

In Our Opinion and Learning